Senin, 20 Februari 2012

Teknik Welding

PENGERTIAN TENTANG LAS

Las ( Welding ) adalah suatu cara untuk menyambung benda padat dengan jalan mencairkannya melalui pemanasan.
Untuk berhasilnya penyambungan diperlukan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu :
- Bahwa benda padat tersebut dapat cair/lebur oleh panas.
- Bahwa antara benda-benda padat yang disambung tersebut terdapat kesesuaiaan sifat lasnya sehingga tidak melemahkan atau menggagalkan sambungan tersebut.
- bahwa cara penyambungan sesuai dengan sifat benda padat dan tujuan penyambungannya.

sebagai contoh, dua batang es lilin disambung terlebih dahulu mencairkan permukaan permukaan yang akan disambung dengan menggunakan sumber panas ( api/obor). Peristiwa ini disebut peristiwa pengelasan.

Jadi untuk benda padat yang tidak dapat mencair oleh panas seperti misalnya mika, asbes, kayu, dll, tidak akan dapat dilas. penyambungannya hanya dapat dilaksanakan dengan rekatan, baut, ulir dan cara-cara lain selain las.
Adapun sumber - sumber panas untuk pengelasan dihasilkan dari proses-proses dibawah ini. suhuu yang dihasilkan berkisar dari yang paling rendah hingga yang tinggi sekali ( dari beberapa ratus derajad celcius hingga puluhan ribu derajad celsius ).
1. Bahan bakar minyak, untuk menghasilkan panas beberapa ratus derajad celcius untuk pengelasan benda padat dengan titik lebur rendah, seperti timah, plastik dll.
2. Campuran Zat asam dengan gas pembakar seperti acetylene,propan, hydrogen.Proses ini disebut Oxy acetylene, Oxy hydrogen, dan atau Oxy Fuel. Secara populer di Indonesia disebut Las Karbit / Las Autogen. Panas yang dihasilkan dapat mencapai titik lebur baja, yakni sekitar 2.500 atau 1.370 C
3. Gas pembakar bertekanan.
4. Busur nyala listrik (arc). Panas yang dihasilkan dari busur nyala listrik ini sangat tinggi ( jauh diatas titik lebur baja) sehingga dapat mencairkan baja dalam sekejap. sumber panas ini ynag paling populer dipergunakan untuk pengelasan berbagai jenis baja, paduan baja, dan metal non ferus.
5. Tahanan Listrik. Dapat menghasilkan panas yang cukup tinggi sehingga degan mudah dapat mencairkan baja.
6. Industri Listrik
7. Busur nyala listrik dan gas pelindung. sumber panas ini dipakai dalam pengelasan paduan baja yang peka terhadap proses oksidasi. Itulah sebabnya gas pelindung oksidasi dipergunakan untuk mendapatkan hasil pengelasan yang optimal, seperti TIG,MIG,plasma arc,dll.
8. Sinar infra merah.
9. Reaksi kimia eksotermis.
10. ledakan bahan mesiu (cad, explosion). Menghasilkan suhu yang sangat tinggi sehingga dapat mencairkan baja dan metal lainnya hanya dalam sekejap.
11. Getaran ultrasonik
12. Pemboman dengan elektron
13. Sinar laser.

Dari daftar tersebut diatas dapat diketahui betapa luasnaya dunia las-mengelas tersebut, mengingat kegunaannya yang sangat penting dalam sistem penyambungan berbagai benda padat untuk keperluan manusia.
Hingga saat ini terdapat sekitar 35 jenis pengelasan yang diciptakan oleh manusia. Dari keseluruhan jenis tersebut hanya dua jenis yang paling populer di Indonesia, yakni pengelasan dengan menggunakan busur nyala listrik (shielded metal arc welding/SMAW), dan las karbit (oxy acetylene welding/OAW). Di beberapa kegiatan industri yang memepergunakan teknologi canggih di indonesia, telah pula dipakai pengelasan jenis T.I.G. (tunggsten inert gas welding), M.I.G. ( metal gas welding atau CO2 welding), las tahanan listrik (electric resistance welding/ERW), las busur terbenam (submerged arc welding/SAW), dan kemungkinan las sinar laser untuk keperluan pengobatan. Namun demikian berhubung penggunaan jenis-jenis las yang belakangan disebutkan ini belum terlalu umum, maka jenis-jenis tersebut tidak akan dibahas.